8 Hal yang tak boleh dirahasiakan dari dokter



1. Vitamin dan Suplemen yang Dikonsumsi

Jika Anda mengonsumsi vitamin atau suplemen, maka ini wajib diberitahukan pada dokter ketika periksa. Beberapa vitamin dan suplemen bisa bereaksi buruk pada beberapa jenis obat. Misalkan obat herbal yang bisa bereaksi dengan obat penurun tekanan darah dan lainnya.

Jadi, agar tak ada kesalahan dan reaksi obat yang bersifat fatal, sebaiknya katakan pada dokter, sehingga dokter bisa memilihkan obat yang sesuai.
 
Jika Anda mengonsumsi vitamin atau suplemen, maka ini wajib diberitahukan pada dokter ketika periksa. Beberapa vitamin dan suplemen bisa bereaksi buruk pada beberapa jenis obat. Misalkan obat herbal yang bisa bereaksi dengan obat penurun tekanan darah dan lainnya.

Jadi, agar tak ada kesalahan dan reaksi obat yang bersifat fatal, sebaiknya katakan pada dokter, sehingga dokter bisa memilihkan obat yang sesuai.

2. Buang Air Besar Berdarah


Tentu saja, membicarakan masalah buang air besar pada dokter kadang tidak nyaman. Namun jika dokter bertanya, sebaiknya Anda menjawabnya dengan jujur. Jawaban yang Anda berikan bisa menyelamatkan nyawa Anda sendiri.

Darah pada tinja bisa menjadi gejala bermacam-macam kanker, yang bisa disembuhkan jika ditangani lebih dini. Jadi, jika Anda melihat keanehan dalam tinja atau saat buang air kecil, jangan rahasiakan pada dokter.

3. Depresi


Kebanyakan orang yang depresi menganggap remeh depresi yang dirasakannya. Padahal, depresi juga bisa berimbas pada kesehatan fisik. Orang depresi biasanya mengalami kelelahan, kehilangan selera makan, dan sering mengalami penyakit pencernaan.

Jika tak mengatakan bahwa sedang depresi, dokter tak akan tahu dan malah membuat Anda menjalani berbagai tes yang tak perlu.

4. Keterangan yang Didapat dari Internet


Mencari gejala atau keterangan tentang penyakit melalui internet adalah hal wajar yang biasa dilakukan. Jika keterangan yang didapatkan dari dokter berlainan dengan yang anda dapatkan dari internet, Anda bisa mengatakannya.

Jangan takut bahwa dokter akan tersinggung. Tak mengatakannya hanya akan membuat Anda bingung sendiri.

5. Kebiasaan Makan dan Olahraga

Katakan kebiasaan makan dan olahraga Anda pada dokter. Jangan menutup-nutupinya! Anda mungkin tak tahu betapa berbahayanya kebiasaan yang Anda miliki itu.

Kebiasaan buruk bisa berujung pada berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.

6. Menghentikan Pengobatan

Ini adalah hal berbahaya yang dilakukan pasien, ketika mereka mengambil keputusan mengenai pengobatan dan tidak berkonsultasi dengan dokter. Anda tak bisa menghentikan atau mengganti pengobatan tanpa mengatakannya pada dokter Anda

Jika Anda merasa bermasalah dengan obat yang sedang Anda konsumsi, maka jangan tiba-tiba memutuskan untuk berhenti mengonsumsinya. Tanyakan dulu pada dokter apakah Anda harus menghentikan, mengganti obat, atau tetap melanjutkannya.

7. Masalah Seksual

Mengatakan masalah seksual pada dokter memang memalukan. Namun, jika diperlukan Anda harus jujur. Beberapa masalah seksual bisa menjadi gejala penyakit fisik yang tak terdeteksi.

Misalkan hilangnya keinginan untuk bercinta bisa jadi gejala stres, depresi, kecemasan, atau bahkan anoreksia. Beberapa gejala pra menopause juga bisa terlihat dari masalah seksual yang dialami wanita.

8. Sejarah Pengobatan


Ketika pertama kali memeriksakan diri ke dokter, Anda harus berbagi sejarah pengobatan dan penyakit Anda. Jangan anggap penyakit yang pernah Anda alami, atau operasi yang pernah dilakukan tidak ada kaitannya dengan kesehatan Anda sekarang. Termasuk vitamin dan obat yang pernah Anda konsumsi.

Ini akan memudahkan dokter untuk memberikan perawatan pada Anda disesuaikan dengan keadaan kesehatan dan pengobatan yang pernah Anda jalani.

Itulah beberapa keadaan dan masalah kesehatan yang tak boleh Anda rahasiakan dari dokter ketika memeriksakan diri. Ingat, bahwa hal yang Anda rahasiakan bisa berakibat fatal terhadap pengobatan dan kesehatan Anda sendiri.

Sumber
Bookmark and Share it:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar